Halaman

Senin, 11 Februari 2013

Selasa, 03 Januari 2012

MANAJEMEN ORGANISASI Oleh : Lukman Azi



Setiap hari kita mengharapkan bahwa hari-hari yang akan kita jalani akan berlangsung lancar sesuai rencana. Bagaimana cara mewujudkan harapan tersebut ? jawabnya adalah melalui pengelolaan atau manajemen yang tepat.
Manajemen masa kini sangat berbeda dengan manajemen klasik. Disebabkan oleh beberapa hal antara lain transportasi dan revolusi, apalagi sekarang, tehnologi informasi berkembang pesat, sehingga sangat berpengaruh pada perkembangan manajemen.
Teknologi informasi yang berkembang kian pesat mengakibatkan terjadinya globalisasi dimana-mana di dunia.
Nilai manajemen telah berubah. Dulu, manajemen berfokus  pada apa yang bisa kita tawarkan pada orang-orang; tapi manajemen kini mengutamakan analisa (mencari tahu) apa kebutuhan orang-orang, dan kemudian memenuhi kebutuhan tersebut.
Manajemen berarti kegiatan mengatur atau memimpin berbagai ragam kegiatan orang atau kelompok orang dalam rangka mencapai tujuan bersama  yang ditetapkan.
Dengan kata lain Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari pelaksanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan dengan mengintegrasikan ilmu dan seni mengatur agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan organisasi didirikan dengan maksud agar tujuan tertentu dapat dicapai melalui tindakan bersama yang telah disetujui bersama. Dengan organisasi, tujuan dan sasaran dapat dicapai secara lebih efesien dan efektif dengan cara tindakan yang dilakukan secara bersama-sama, oleh karena itu untuk memahami hakekat organisasi, prinsip-prinsip organisasi  dan peranan manusia dalam organisasi, perlu dikemukakan lebih dahulu tentang pengertian organisasi.
Pengertian organisasi banyak ragamnya, tergantung pada sudut pandang yang dipakai untuk melihat organisasi. Organisasi dapat dipandang sebagai wadah, sebagai proses, sebagai perilaku dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Setidaknya pengertian organisasi mengandung unsur sistem kerja sama, dan tujuan bersama yang henddak dicapai.
“Organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri dari sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang dapat dicapai lebih efektif dan efesien melalui tindakan yang dilakukan secara bersama, di mana dalam melakukan tindakan itu ada pembagian tugas,wewenang, dan tanggung jawab bagi tiap-tiap prsonal yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan organisasi”.
Manajemen kini menggunakan sistim matriks dalam organisasi, di mana tiap orang dalam organisasi mampu mengelola dan berperan serta dalam gerak langkah organisasi-artinya menghilangkan garis batasan antara tiap tingkatan manajer pada sistem piramid-seperti halnya tim sepak bola. Dalam sepak bola modern, tidak ada pemain yang tidak bermain, dan selalu ada pergantian pemain pada tiap permainan.Hal ini dimaksudkan untuk mengikuti perubahan lingkungan yang sekarang kian cepat. Dengan demikian tiap orang harus mengerti dan memahami benar-benar atas posisi dan rincian tugasnya.
Manajemen dan struktur organisasi bergantung pada kondisi anggota Gerakan Pramuka khususnya dan masyarakat umumnya.

Bagaimana mengelola sistem pengawasan, dengan menganalisa kondisi dan pengalaman


Perbedaan antara Gerakan Pramuka dengan organisasi sejenis lainnya bahwa organisasi selain Gerakan Pramuka dapat memperoleh dana dengan cukup mudah (dari sponsor,misalnya), sedangkan Gerakan Pramuka tidak semudah itu.
Kenapa demikian ?

Senin, 02 Januari 2012

KMD RACANA STKIP PGRI PONOROGO 2012


 
PROPOSAL KEGIATAN
KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR
(KMD) TAHUN 2012
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 01119-01120
RACANA SURO MENGGOLO – DEWI SONGGOLANGIT
STKIP PGRI PONOROGO

A.   PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan genesrasi muda, memiliki potensi besar bagi pembangunan di masa yang akan datang. Hal ini telah disadari bersama, baik oleh masyarakat maupun permerintah dengan dituangkannya Gerakan Pramuka didalam GBHN. Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi dalam Gerakan Pramuka, yaitu Kwartir, Gugusdepan dan Satuan Karya. Secara prinsip, Kwartir adalah tempat perencanaan dan pengambilan kebijakan strategis, sedangkan pelaksanaannya adalah Gugusdepan merupakan ujung yang paling depan dan utama dalam pembinaan anggotanya. Gugusdepan berdasarkan lokasinya, dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain :
1.      Gugusdepan Biasa, yang berpangkalan di sekolah-sekolah yaitu SD, SMP, SMA/SMK/MA.
2.      Gugusdepan Teritorial, yang berpangkalan di daerah tertentu, atau lingkungan masyarakat tertentu, juga berpangkal di instansi-instansi.
3.      Gugusdepan Luar Biasa, yang berpangkalan di Sekolah Luar Biasa dan Lembaga Permasyarakatan.
4.      Gugusdepan Luar Negeri, yang berpangkalan di wilayah luar Republik Indonesia yang didirikan atas persetujuan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Perwakilan RI di Negara tersebut.
5.      Gugusdepan Perguruan Tinggi, yang berpangkalan di Perguruan Tinggi.
Semua jenis Gugusdepan ini mempunyai pola pengelolaan yang berbeda namun pada intinya sama, yaitu pembinaan untuk anggotanya. Gugusdepan Perguruan Tinggi, sebagai Gugusdepan yang berpangkalan di Perguruan Tinggi, mempunyai spesifikasi yang disesuaikan dengan anggotanya. Anggotanya adalah mahasiswa, yang mana sering disebut agen perubah, agen sosial dan sebagainya. Dalam Gerakan Pramuka, usia mahasiswa berkisar antara 20-25 tahun yang disebut Pandega, dan Pembina utusan dari Gugus Depan atau sekolah tingkat SMA se Ponorogo Secara prinsip, Gugusdepan Perguruan Tinggi punya tujuan dan arah pembinaan anggotanya dengan menitikberatkan pada:
a)      Perguruan Tinggi sebagai tempat persemaian pembina yang berkualitas.
b)      Perguruan Tinggi sebagai tempat pemantapan kemampuan managerial dan membaktikan ilmu yang telah diperoleh anggotanya guna mencapai salah satu dari Tri Satya, “Ikut serta mambangun masyarakat”.
c)      Sebagai bentuk promosi kelembagaan induk yaitu STKIP PGRI Ponorogo
Gugusdepan Racana Suro Menggolo – Dewi Songgolangit sebagai salah satu Gugusdepan Perguruan Tinggi di Ponorogo turut bersama-sama Gugusdepan Perguruan Tinggi lain dalam upaya memajukan Gerakan Pramuka di Indonesia, sejalan dengan prinsip Dasa Dharma Pramuka, dan Tri Satya. Mengingat pentingnya pendidikan kepramukaan dan perlunya kaderisasi dalam rangka pembentukan pembina yang berkualitas. Maka dari itu pengurus Gugusdepan Racana Suro Menggolo – Dewi Songgolangit  masa bakti 2011/2012 akan mengadakan kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) sebagai sarana untuk pembentukan pembina yang mahir yang berkualitas.
B. DASAR KEGIATAN
Kegiatan ini berdasarkan pada :
1.      Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.      Keputusan Presiden RI no.238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
3.      Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4.      S. K. bersama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Dirjen Dikti Depdiknas no. 021 tahun 1981 dan no. 047/ DJ/ Kep/ 1980 tentang kerja sama dalam Usaha Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Kepramukaan di Gugusdepan yang berpangkalan di Perguruan Tinggi.
5.      Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 155/ U/ 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
6.      Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka no. 086 tahun 1987 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Gugusdepan yang berpangkalan di Perguruan Tinggi.
7.      Program kerja UKM Pramuka Racana Suro Menggolo – Dewi Songgolangit
8.      Rapat Kerja Dewan Racana Tanggal 30 November 2011
C. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar STKIP PGRI Ponorogo” yang selanjutnya disebut dengan  KMD STKIP PGRI Ponorogo
D. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai suatu wadah untuk membentuk seorang Pembina Pramuka yang handal yang memiliki loyalitas dan kualitas.
Tujuan kegiatan ini adalah :
1.      Meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang Pramuka di Perguruan Tinggi pada umumnya dan Universitas Negeri Semarang pada khususnya.
2.      Mengembangkan potensi, bakat dan minat Kepramukaan peserta KMD STKIP PGRI Ponorogo.
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari     : Senin – Minggu
Tgl       : 13 – 19 Februari 2012
Pkul     : 08.00 - selesai
Tempat: Kampus STKIP PGRI Ponorogo
G. PESERTA KEGIATAN
Peserta Kegiatan ini adalah Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo, Pembina SD, SMP, dan SMA se-Ponorogo
H. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan dalam Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) STKIP PGRI Ponorogo adalah sebagai berikut :
1.      Materi Indoor:
Suatu materi yang akan diberikan kepada calon peserta KMD berupa pengetahuan dan keterampilan untuk bekal menjadi seorang Pembina Pramuka.
2.      Materi Outdoor :
a.       Penghayatan Siaga
b.      Penghayatan Penggalang
c.       Penghayatan Penegak
d.      Outbond

Contact Person :
SUKRON HASIM : 087758337632
M. FIRMAN A      : 085288451755
FAKHRURROJI   :  087758514569

Senin, 28 Februari 2011

HASIL TM RRC 2


1.        Hasil  TM RRC II , Minggu 27 Februari 2011
             Pengetahuan umum
-          Jenis soal pilihan ganda

2.       Puisi
-          Penyerahan teks ketika daftar ulang
-          Instrument tidak ada (murni puisi)

3.       Speech
-          Tidak ada Tanya jawab
-          Apabila waktu kurang dari ketentuan tidak mempengaruhi nilai, apabila lebih akan di hentikan dan tidak mengurangi nilai
-          Non teks (tidak diperkenankan menggunakan catatan apapun)

4.       Pionering
-          Semua tongkat berukuran standart (160cm)
-          Warna tali tidak berpengaruh
-          Selesai pembuatan, no. identitas di pasang pada pioneering

5.       TBP berantai
-          Penentuan susunan oleh peserta sendiri
-          Berita yang di kirim sesuai soal.
-          Soal di sampaikan secara keseluruhan ( 5 sekalian)
-          Salah satu huruf pada 1 kata di nyatakan salah
-          Untuk penerjemah di sediakan lembar jawab
-          Optis menggunakan bendera & tongkat
-          Bagi yang melanggar 2x teguran akan di diskualikasi
-          Tulisan yang di coret tidak berpengaruh
-          Penilaian akhir adalah hasil akhir.
-          Apabila kata tidak di terjemahkan oleh penerjemah di nyatakan 0
-          Apabila ada nilai sama maka waktu pengumpulan jawaban sebagai acuan penentuan terbaik
-          Gerakan optis tidak boleh di ulang apabila semaphore sudah memberikan ke penerjemah
-          Gerakan boleh ada pengulangan dari optis ke semaphore apabila dari semaphore belum mengirim berita ke penerjemah akhir.
-          Apabila masih tersisa waktu, semaphore boleh mengulang pengiriman berita ke penerjemah akhir.
-          Perlengkapan membawa sendiri

6.       Foto unik
-          Jumlah foto 1 
-          Peserta foto unik bisa merangkap menjadi peserta lomba lain
-          Yang di kirimkan berupa file
-          Kamera yang digunakan adalah kamera saku non tele
-          Peserta di usahakan selain speech & puisi

7.       PP
-          Penanganan korban bukan praktek tapi berupa soal
-          Peralatan hanya untuk drugbar
-          Membawa alat tulis & meja dada
-          PP sesuai acuan standart pramuka
-          Skor nilai soal 1-8 (5 point) 9-10 (10 point)
-          Jumlah juri 2
-          Rentang nilai dijelaskan dalam soal

8.       TTG
-          Di utamakan dari bahan bekas
-          Bahan di sediakan setengah jadi, penyelesaian max 45 menit, presentasi 5 menit
-          Penilaian cenderung pada manfaat hasil yang dibuat

9.       Miniatur buper
-          Peserta 2 orang
-          Di anjurkan menambahakn bahan
-          Tidak boleh di rangkai dulu

10.   Logo RRC
-          Mewakili karakter dari kegiatan
-          Mengumpulkan file corel & jpg, max pengumpulan tgl 6 maret
-          Yang di nilai adalah hasil sket bukan dari file yang dikumpulkan
-          Mengambil logo lain mengurangi nilai
-          3 aspek penilaian yang di utamakan: tulisan, warna, kesederhanaan
-          Setiap logo harus mempunyai makna
-          Dalam logo harus tercantum tulisan “ROVER RANGER CHALLENGE 3”, “STKIP PGRI PONOROGO”, dan tanggal kegiatan (13 MARET 2012)

11.   Rubik
-          Rubik di sediakan panitia
-          Nilai max 100, min 
-          Rubik yang digunakan 3x3
-          Penilaian pada kecepatan dan ketepatan warna
-          Acakan rubik di samakan
-          Tidak ada system bye

12.   Juara umum
-          Juara umum adalah pangkalan bukan  sangga
-          Penentuan juara umum adalah nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing pangkalan